Pages

18 April 2013

(nothing) Impossible



Impossible - Shontelle





Impossible - James Arthur

Be a smart girl, because just beautiful is not good enough






Hari ini aku mau cerita tentang apa itu cantik. Basi? hehehehe,,,, i know kalau topik ini mungkin udah banyak banget dibicarain. Tapi tiba-tiba tertarik ingin nulis tentang ini karena keingetan, dulu pernah dikasih oleh-oleh pin sama kakak yang ada tulisan nya "be a smart girl, because beautiful is not enough".

Suatu hari, pas lagi kumpul-kumpul sama teman-teman, ada teman cowok yang komentar gini ke aku, entah maksudnya bercandaan atau gimana : "kaki lu kaya pemaen bola, mana ada cewek kakinya kaya gitu". Yup, nggak tau kenapa tiba-tiba dia komentarin kaki aku, padahal aku nggak pake celana pendek atau rok (kalau pake bawahan yang pendek-pendek, kan kemungkinan dikomentarin lebih banyak :D). Dan pernah beberapa teman cowok juga bercandain tentang berat badan atau ukuran baju.

Trus aku langsung kepikiran, apa yang namanya cantik itu harus langsing? kalau seorang cewek punya ukuran kaki besar, atau kulit yang ngga putih, apa berarti dia ngga cantik? trus apa dong namanya kalau bukan cantik, ganteng? hahahaha, nggak mungkin kan.


Nggak dipungkiri emang saat ini definisi cantik masih terbatas hal-hal yang bisa dilihat dari fisik. Walaupun kalau kita tanya ke model-model atau artis cantik itu apa definisi dari 'cantik', mereka mayoritas akan bilang kalau cantik itu dari hati, inner beauty. Aku jadi penasaran, kalau seorang cewek baik hati, pintar, tapi nggak menarik dari segi wajah atau tubuh sama sekali, apa dia masih bisa lolos ajang-ajang kecantikan?.

"Mengapa wanita lebih suka dibilang cantik daripada pintar? karena laki-laki lebih hebat melihat daripada berfikir"


Aku lupa dimana pernah baca kalimat ini. Awalnya bingung maksudnya apa. Tapi kira-kita begini yang aku tangkap dari kalimat di atas. Kebanyakan cewek-cewek rela melakukan apapun untuk dibilang cantik. Entah itu dari sekedar pake make up, perawatan ke salon, sampai operasi-operasi plastik. Padahal mungkin kalau ditanya lagi, keinginan untuk dibilang atau dilihat cantik itu agar orang lain kagum, agar orang lain tau keberadaan kita. Karena kita berpenampilan 'cantik'. Bukan karena keinginan dari dalam hati sendiri. 

contoh gampangnya, ada orang diet yang alesannya karena mau kelihatan cantik dan langsing dimata orang, ada juga yang alesannya untuk kesehatan. Niat awal aja udah beda. Liat betapa banyak model-model catwalk yang sakit anoreksia atau bulimia demi terlihat langsing dimata orang lain.

Nah, trus apa hubungannya dengan para cowok? Ya, biasanya kita para cewek-cewek selalu mau dilihat cantik oleh para cowok. Supaya cowok-cowok kagum dan tau keberadaan kita. Dan emang nggak bisa dipungkiri, banyak cowok yang mengharapkan cewek 'cantik' buat kenalan terlebih dulu, bukan cewek 'pintar' yang diajak kenalan lebih dulu. Cowok-cowok cenderung melirik ke yang 'enak dilihat' dulu :D...
Karena cowok-cowok menginginkan cewek yang cantik, makanya cewek-cewek pun berusaha tampil cantik. Bukan bermaksud untuk bilang bahwa cowok-cowok itu nggak bisa berfikir loh yah, tapi karena menurut survey kebanyakan cowok emang memilih untuk mengutamakan 'yang enak dilihat'.

Sempet baca juga di sebuah majalah, ada seorang cewek yang cerita, dia punya temen cowok yang ngaku kalau menurut nya (si cowok itu), punya pacar tuh harus cantik!, supaya bisa 'dipamerin' ke orang-orang dan ada rasa kagum atau kebanggaan buat si cowok. 

Kita-kita para cewek seharusnya jangan mau kalau cuma dibilang 'cantik' sama cowok-cowok. Jangan bangga kalau cuma cantik aja. Kalau cuma cantik, apa bedanya kita sama boneka? boneka barbie juga cantik, makanya banyak orang suka, but, barbie tetep aja cuma boneka yang dipajang, sebagai penghias, dan sesekali dimainkan.

Sebenernya ini cuma masalah cara pandang aja. Aku tau kok banyak juga cowok-cowok yang suka sama cewek yang pintar dan asik diajak ngobrol. But, menurut aku, seharusnya kecantikan itu datang sendiri. 'Karena ceweknya pintar dan nyambung pas diajak ngobrol, baik hati, makanya tuh cewek jadi terlihat cantik dimata si cowok dengan caranya sendiri'. Bukan kecantikan yang didahulukan, 'karena ceweknya cantik dan langsing, makanya si cowok mau kenalan'. 


Saking pengennya dilihat cantik, sampai ada kata-kata beauty is pain, beauty is expensive
Jujur aja kadang aku pernah tanya ke diri sendiri, kenapa aku nggak secantik si A, kenapa badan aku nggak selangsing si B, kenapa kulit aku nggak seputih si C. Kenapa temen-temen cowok lebih suka main sama D dan suka banding-bandingin (komentarin) aku, apa karena aku nggak secantik mereka semua?. Nggak cuma temen cowok, pernah ada temen cewek yang ngeliat aku heran dengan cara berpakaian aku yang paling cuma jeans, kaos, jaket, dan sendal kemana-mana. Ada juga yang aneh karena aku nggak pernah bawa alat kecantikan kalau pergi kemana-mana. 


Tapi, aku langsung ngerubah cara pandang aku. Tuhan menciptakan semuanya dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita nggak akan pernah ngerasa cukup kalau kita selalu membandingkan dan nggak bersyukur. Terkadang kebiasaan membandingkan itu datang dari paradigma orang-orang sekitar kita, yang tanpa disadari ikut menyeret kita supaya memiliki cara pikir yang sama. Cantik itu bukan hidung mancung, badan langsing, size baju kecil, kulit putih, berat badan dibawah 50, dll. Itu cuma kecantikan "fisik". Kecantikan kamu bukan diukur dari apa pakaian yang kamu kenakan, apa merk produk perawatan kecantikan kamu, berapa berat badan kamu. Karena menurut aku, orang yang masih menomor satukan hal-hal seperti itu untuk mendefinisikan "cantik" hanyalah orang-orang berpandangan sempit. 


Banyak cara untuk menjadi cantik. Karena pada dasarnya semua wanita diciptakan cantik. Right?. Pakai make up boleh, ingin terlihat cantik saat first impression boleh, tapi jangan jadikan kecantikan polesan itu sebagai pakem kita untuk melihat seseorang cantik atau tidak secara keseluruhan. Definisi cantik dari fisik ibarat 'kulit' yang tebalnya hanya beberapa milimeter. Yang bisa hilang terkelupas dan dangkal. Cantik akan datang sendirinya dari sikap dan cara pikir kita. 


Coba lihat ibu kita, kalau dilihat secara fisik, apa ibu kita secantik natalie portman atau artis-artis lain? tapi kalau kita berfikir dari sisi lain, tentang kasih sayang Beliau, tentang cinta Beliau yang tulus, pengorbanan Beliau, yakin, pasti ibu akan menjadi wanita tercantik dimata kita. 

So, kalimat don't judge a book from it's cover memang terdengar basi, tapi maknanya ternyata nggak pernah basi dan 'dalem' kalau kita mau berpikir dari sudut pandang lain.
Cukup jadi diri kamu sendiri aja, tunjukkan kalau kamu bisa jadi 'cantik' dengan cara kamu sendiri. Kamu bisa bikin kagum orang lain dengan kemampuan kamu, prestasi kamu, dan masih banyak lagi. 

"seseorang akan terlihat cantik/tampan karena kamu mencintainya dan menerima nya apa adanya. Bukan : kamu mencintainya karena dia terlihat cantik/ tampan".

Have a nice day Cantik,,, ^^

Smile, you are beautiful... 
10 April 2013

Repost dari page facebook Darwis Tere Liye

*Kenapa Tere Liye MENOLAK Kontes Putri2an


Saya menolak kontes putri-putrian, dan menghimbau wanita manapun agar tidak ikut. Kenapa? Saya tidak akan membawa dalil agama dalam tulisan ini, saya akan gunakan saja logika, biar sama kuat. Toh, kalaupun saya membawa agama, frekuensi radionya sudah kadung berbeda.

Kenapa saya menolak kontes putri-putrian? Simpel, hei, tidakkah kalian telah membaca belasan novel Tere Liye, ratusan artikel, ribuan catatan, saya menulis tulisan yang hendak memuliakan wanita. Kecantikan tidak pernah dinilai dari sisi fisik. Saya menyanjung wanita agar mandiri, berpendidikan, percaya diri, dan semua karakter positif lainnya. Saya menulis kisah Laisa dalam novel/film Bidadari-bidadari Surga, meski beribu laki-laki bahkan melihatnya saja ogah, karena Laisa pendek, gempal, rambutnya keriting, jalannya seperti robot, jari tangannya tertekuk, tapi sungguh dia adalah bidadari surga dengan seluruh pengorbanannya untuk adik-adiknya, untuk keluarganya. Hatinya yang cantik, maka cantik sudah sisanya. Saya meletakkan karakter wanita begitu terhormat, memuji mereka sebagai sosok yang amat penting, dalam banyak novel dan tulisan.
Saya mendidik pembaca tulisan saya agar menyingkirkan menilai orang lain dari sisi fisik. Mati-matian menanamkan pemahaman baik tersebut, mulai dari tidak memandang rendah orang-orang di sekitar kita yang tidak cantik, atau bahkan punya keterbatasan, hingga pemahaman bagaimana sebuah 'kecantikan' hakiki tersebut. Bertahun-tahun saya melakukannya, terus menerus, lantas orang-orang dengan mudahnya kemudian menanamkan pemahaman sebaliknya lewat kontes putri-putrian, dengan gemerlap seolah hebatnya, padahal, sorry to say, kontes putri-putrian adalah produk dari industri artifisial. Itu bisnis. Mulai dari bisnis kosmetik, hingga positioning industri raksasa di belakangnya. Tidak pernah ada logika kontes putri-putrian itu memuliakan wanita.

Maka, apapun itu bentuknya, mulai dari Miss World, Miss Universe, hingga kontes Puteri Kerudung, puteri muslimah, sama saja. Tidak ada bedanya. Mau mereka bilang yang dinilai juga behaviour, brain, hei, lantas kenapa yang menjadi finalis hanya wanita-wanita cantik saja? Mau mereka bilang yang dinilai bisa mengaji, bisa ilmu agama, dan sebagainya, kenapa yang ada di atas panggung hanya wanita-wanita cantik menurut definisi umum saja? Tidak perlulah membumbui hal-hal yang memang sejatinya kontes kecantikan. Semua kontes ini hanya urusan bisnis, sponsor, tontonan, rating, kapitalisme yang berkedok.

Silahkan jika ada yang punya pendapat berbeda. Itu hak semua orang. Sama berhaknya saya mengemukakan pernyataan ini. Tetapi jika kalian menyukai dunia tulisan Tere Liye, mengerti maksud tulisan-tulisan tersebut, kalian akan paham, kita tidak boleh menilai orang lain dari fisiknya. Semua wanita terlahir cantik. Dan cantiklah semua wanita yang memiliki pemahaman: bahwa keunggulan fisiknya tidak akan diperlombakan, dipertontonkan, dan hal-hal yang jika dipikir lebih mendalam, justru merendahkan diri sendiri.

Salah satu argumen peserta kontes putri-putrian macam Miss Universe itu adalah, mereka bisa menaikkan turis mancanegara, meningkatkan pariwisata.

Well yeah, mari kita lihat datanya, Kawan. Venezuela adalah negara yg memenangkan Miss Universe 2008 dan 2009, kalian tahu berapa pertumbuhan turis mancanegara mereka setelah wanita mereka menang? Minus 3%. Jepang yang memenangkan tahun 2007, pertumbuhan turisnya setelah menang, nol sekian persen saja.

Dan Kanada, menang tahun 2005. Berikut data kunjungan turis di negeri itu:
19.145.000 2004
18.771.000 2005
18.265.000 2006
17.935.000 2007
17.142.000 2008

Menakjubkan, sejak menang Miss Universe, kunjungan turis ke Kanada turun drastis dari 18juta orang tinggal 17 juta orang. Di mana letak dampak kontes putri-putrian itu?

Saya ingin sekali orang-orang yang mendukung kontes putri-putrian, membaca data-data tersebut. Kita ini sedang diperdaya oleh industri artifisial. Jangan-jangan kita sedang menjadi alat bisnis saja. Dan sangat menyedihkan, jika mereka tidak tahu, kecil sekali, bahkan nihil saja kontribusi kontes-kontesan ini bagi kemajuan pariwisata. Bagi pemilik televisi, rating, sponsor, dsbgnya sih iya, maju bisnisnya.

Tulisan ini hanya bagi yang mau memikirkan ulang banyak hal.

Tidak ada itu yang disebut dengan sekolah/universitas paling keren, fakultas paling elit, jurusan paling hebat. Kalaupun ada, biarin saja orang lain sibuk membangga-banggakannya, membicarakannya.


Bagi kita, yang membuat keren, elit atau hebat proses belajar itu adalah kita sendiri. Lakukan yang terbaik, terus belajar sungguh-sungguh, mencintai prosesnya, maka semua akan dengan sendirinya keren, elit dan hebat. Jadi jangan cemas memilih pendidikan masa depan, meskipun pilihan kita tidak terlihat mentereng di mata orang.

--Tere Lije, repost
08 April 2013

3 Sisi dari kecelakaan Juke-Xenia


Apa kamu pernah membayangkan terlibat dalam sebuah kecelakaan yang menewaskan 5 orang sekaligus?. Menyaksikan kendaraan di depan kamu hancur berkeping-keping dengan 5 orang penumpang yang tewas seketika?. Saya tidak pernah membayangkan kejadian seperti ini. Dengan tangan saya sendiri, mengendarai mobil sendiri, dan kecelakaan itu terjadi. Tidak pernah saya bayangkan harus menjadikan satu orang anak menjadi yatim piatu, kehilangan ayah ibu dan anggota keluarganya karena keterlibatan saya. Kamu bayangkan berita kecelakaan ini menyebar cepat ke seluruh media masa, sosial media, dan seketika puluhan, bahkan ratusan orang tau tentang hal ini dan memanggil kamu dengan sebutan 'pembunuh'. Mencaci maki, menghujat, menyalahkan kamu karena telah membuat seorang anak menjadi yatim piatu untuk selamanya, sementara kamu? Tuhan masih menyelamatkan nyawa kamu dan memberi kamu kesempatan. Kesempatan untuk dihina dan disumpahi. Saya tidak pernah sekalipun berpikir untuk merenggut nyawa orang lain, apalagi 5 orang sekaligus. Dan ini akan menjadi bayang-bayang seumur hidup saya. Mengikuti saya kemanapun saya pergi. Membuat orang tua, serta orang-orang yang saya sayangi malu dan ikut-ikutan dihujat. Ketakutan karena dilabeli sebagai keluarga atau teman si 'pembunuh'.


***

Ibu, Bapak, Adik, dan semua nya sekarang sudah dipanggil Tuhan. kenapa Tuhan nggak panggil aku juga?.

Aku tau seharusnya aku bersyukur karena aku masih selamat dari kecelakaan itu. Tapi aku nggak bisa berhenti bersedih kalau mengingat bahwa aku sekarang sendirian. Nggak ada lagi bapak yang akan ngelindungin aku dan mencari nafkah untuk sekolah aku, nggak ada lagi ibu yang selalu mendamaikan aku ketika aku takut, nggak ada lagi tawa adik yang menghibur... Semua karena satu hal, kejadian kecelakaan itu, yang membuat semua orang yang aku sayangi pergi saat itu juga. Entah bagaimana kejadiannya, yang aku ingat hanya sebuah mobil melayang dari jalur sebelah dan menghantam mobil yang aku kendarai sekeluarga. Dan nggak pernah terpikirkan sama sekali bahwa aku akan kehilangan 5 anggota keluarga ku sekaligus. Aku sekarang sendirian, kecelakaan itu mengambil paksa kebahagiaan dan keluarga aku, untuk selamanya. Aku ngga tau lagi apa yang akan terjadi esok. yang aku tau cuma, kehilangan secara tiba-tiba itu sangat menyedihkan.


***

Musibah itu bisa terjadi kapanpun dimanapun. Tanpa kita harapkan atau bayangkan sebelumnya. Siapa yang pernah membayangkan akan mencelakai bahkan merenggut nyawa 5 orang sekaligus dalam satu kejadian? Siapa yang pernah membayangkan akan kehilangan 5 anggota keluarga sekaligus karena sebuah kecelakaan?.

dan spekulasi terjadi, kejadian tabrakan yang menewaskan banyak orang sekaligus selalu jadi pembicaraan hangat media. Si A, seorang anak yang baru berusia 18 tahun kini dilabeli sebagai 'pembunuh' karena mobil yang dikendarainya menghantam mobil di jalur lain sehingga menewaskan 5 orang penumpang dimobil tersebut. Orang-orang menghujat ketika banyak media menyebarkan foto-foto sosial media si anak yang menunjukkan foto sebuah botol bir merek ternama dan gambar speedometer dengan kecepatan tinggi. Entah apa maksudnya foto-foto tersebut. Yang jelas pihak kepolisian memberitakan bahwa si anak negatif narkoba dan negatif alkohol. Namun, bagaikan "gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga", hal-hal yang berkaitan dengan si anak menjadi negatif dimata orang-orang, entah itu teman-temannya, keluarga, bahkan kampus tempat ia belajar. masyarakat tidak peduli bahwa si anak bebas narkoba atau alkohol, hanya karena (mungkin) keisengan si anak yang memposting foto-foto itu ke internet, semua orang meyakini bahwa si anak memang buruk, dan alhasil menyeret-menyeret nama keluarga, teman, dan kampusnya. 

Setiap kejadian memang pasti ada pro dan kontra. begitupun dengan kasus ini. Sosial media dan berita yang dipenuhi dengan balas-balasan komen dari orang-orang yang pro dan kontra terhadap kecelakaan ini. Teman-teman yang mendukung dan menyemangati si A, beralasan bahwa kecelakaan itu bukan salah nya dan mengatakan bahwa foto-foto sosial media yang sudah ada lebih dari 3 bulan sebelum kecelakaan itu tidak bisa dijadikan barang bukti, menyebarkan screenshot dari sebuah forum yang menceritakan kronologi kecelakaan dari seorang saksi mata, mengatakan bahwa kecelakaan itu karena ban pecah. Serta orang-orang yang menganggap bahwa kecelakaan itu salahnya, karena suka ngebut di jalan. Sok-sok an ngebut dijalan tol dengan mobil mewah yang bukan dibeli dari uangnya sendiri. Sok pamer gambar botol bir dan balapan mobil. Orang-orang lalu membandingkannya dengan afriyani atau rasyid rajasa. mengatakan bahwa si A anak yang dimanja dengan kemewahan, anak bocah yang sudah diberi mobil mewah dan kepercayaan menyetir sendiri. Bersalah menjadikan seorang anak menjadi yatim piatu untuk selamanya.

bagaimana kisah nyatanya saya pun tidak tau. orang-orang sibuk berspekulasi karena foto-foto si A yang dipajang dimedia sosial, serta akun sosial medianya yg tiba-tiba dihapus. yang lain berada di zona abu-abu, tidak menyalahkan si A tapi turut bertanya-tanya apa maksud foto-foto tersebut, dan sebagian lagi turut sedih dengan nasib si anak yang yatim piatu tiba-tiba.

Salah satu pelajaran yang bisa saya ambil dari sini adalah, bahwa sesungguhnya ketika kita ingin memposting sesuatu baik status atau foto ke media sosial, kita harus sadar bahwa saat itu juga kita membolehkan orang lain melihat, mempunyai, bahkan menggunakan itu tanpa kita sadari. terserah tujuannya sekedar iseng atau ingin pamer ke orang lain, yang jelas, orang-orang akan memiliki penilaiannya masing-masing jika melihat itu. jadi sebaiknya kita memilih untuk menjadi orang baik dan menghindari peluang orang lain akan berfikir negatif tentang kita.



Satu lagi, semewah apapun mobil kita, selapang apapun jalan yang kita lewati, kita harus selalu berhati-hati ketika menyetir. Pastikan kondisi kendaraan baik, konsentrasi, dan jaga kecepatan aman. Walaupun misalnya kendaraan kita bisa dipacu sampai 180 Km/h, tolong ingat bahwa anda berpotensi untuk kecelakaan dengan kecepatan itu, bahkan dengan alat-alat safety seperti di acara f1, anda tetap berpotensi untuk mengalami kecelakaan. Terlebih lagi, anda harus ingat, ketika menyetir, apalagi ketika ada orang lain (keluarga atau teman) di dalam mobil anda, keselamatan mereka bergantung pada anda, Anda pasti tidak mau diri anda, orang lain, atau keluarga anda mendapat bahaya...


Terima kasih, semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua. bahwa umur manusia tidak ada yang tahu, kapan dan bagaimana caranya, nobody knows. Semoga semua mendapat ketabahan, kesabaran, kesehatan, dan kebijaksanaan.