Pages

26 January 2013

Hemat Energi

Liat di kalender, kebetulan ada tanggal merah yang mepet weekend, waaah,,, kesempatan buat pulang ke Jakarta. Lumayan walau cuma 4 hari.
Sampai di Jakarta, selain disambut dengan air banjir yang masih menggenang di beberapa lokasi dan kemacetan yang udah mulai sejak di tol dalam kota, disambut hal baru juga dirumah. Bukan, bukan rumah baru, apalagi adek baru ^^.
Setelah diperhatiin,,, dirumah semakin banyak gadget! Yup, mungkin bukan hal baru buat orang-orang yang memang punya banyak gadget. Tapi menurut aku, itu sama aja dengan semakin banyak listrik yang dihabiskan untuk charge baterai.
Kalau dipikirin secara seksama, daerah perkotaan memang jadi konsumen terbesar energi. Bayangkan berapa banyak mobil di Jakarta (yang tiap hari semakin bertambah dan ngebuat macet), pastinya nggak cuma seliter dua liter bahan bakar yang diperluin. Dirumah, selain lampu-lampu untuk penerangan, juga ada televisi, kulkas, komputer atau laptop, mesin cuci, dispenser, AC, radio, dll. Bayangin berapa banyak energi listrik yang dipakai. Sekarang mungkin udah hal biasa kalau dirumah ada minimal 2 TV, minimal 2 AC, dan masing-masing anggota keluarga bisa punya HP lebih dari 1, tablet, laptop, camera, dll. 

Berita-berita udah banyak yang ngasih tau tentang bahayanya global warming, masalah kerusakan lingkungan yang semakin parah, penebangan hutan (banjir jadi salah satu dampaknya), krisis energi, dan jumlah sampah di dunia. Bayangin kalau sumber energi bener-bener habis dan nanti kita bahkan nggak akan bisa untuk nyalain lampu satupun. Atau sampah yang udah banyak banget dan nggak tau harus dibuang kemana, dan kita terpaksa hidup berdempetan sama tempat-tempat sampah.
Mungkin saat ini kita ngga perduli, dan masih berpikir "kalau cuma buat ngecharge 2 HP, 1 laptop, atau ngisi bahan bakar 2 mobil gue, nggak bakal abis lah",,, eits,,, tapi gimana kalau nggak cuma kamu yang mikir kaya gitu? gimana kalau semua orang mikir kaya gitu dan tetep nggak efisien dalam menggunakan sumber daya? bukan nggak mungkin bayangan itu bakal jadi kenyataan.

Ada baiknya kalau kita juga lebih peduli sama masalah lingkungan. Pakai AC adem sih,,, tapi kan lebih enak kalau udara sejuknya alami, kaya kalau kita liburan ke villa di pegunungan yang udaranya masih alami dan pemandangannya bikin fresh mata dan otak. Banyak orang pakai AC karena ngerasa Jakarta udah sangat panas. Padahal yang ngebikin Jakarta panas ya salah satunya nggak adanya ruang terbuka hijaunya. Ditambah polusi dimana-mana. Dan penggunaan AC berlebih justru makin nambah kerusakan ozon dan global warming di seluruh dunia. Dinginnya sekarang, panasnya nggak akan berkurang sampai nanti-nanti.

Ada baiknya mulai sekarang kita mulai hemat energi. Nggak ada yang tau kapan minyak di dunia akan habis. Indonesia aja sekarang nggak banyak ditemuin tambang minyak lagi. See? kalau tiba-tiba persediaan bahan bakar di dunia habis dan semua harga jadi melonjak, kamu mau?

Aku browsing dan nyari cara-cara simple yang bisa menghemat energi, beberapa hal simpel yang bisa menghemat energi diantaranya:
1. Matikan lampu yang nggak terpakai. Siang hari kalau bisa nggak usah nyalain lampu. Buka jendela supaya sinar matahari bisa masuk dan jadi "penerangan alami". atau pas malam hari mau tidur, biasakan matikan lampu. Selain bisa menghemat energi, tidur dengan lampu dimatikan katanya lebih sehat lho.
2. Buang sampah pada tempatnya. Nggak perlu banyak penjelasan tentang hal ini. Udah dari kecil kita diajarin, dan dengan musibah banjir kemarin, kita-kita udah bisa mikir sendiri.
3. Matikan air ketika sedang cuci tangan atau menggosok gigi. Kadang-kadang kita suka ngga sadar, pas cuci tangan (sabunan), atau pas sikat gigi, kita ngebiarin keran terbuka dan air mengalir. Padahal itu pemborosan banget. Air cuma bakal terbuang sia-sia.
4. Tanam pohon atau tanaman hijau lain. Nggak usah yang gede-gede kaya pohon jati atau apa. Tanam aja yang kecil-kecil dulu. Itung-itung bantu program penghijauan lingkungan dan bikin udara tambah sejuk.
5. Charge semua peralatan elektronik seperlunya. Jangan biasain charge lama-lama (bisa bikin rusak baterai juga), dan segera cabut kabelnya dari colokan ketika udah selesai digunakan. Charger yang dibiarin tetap "nyolok" saat ngga dipakai buat nge charge juga katanya merupakan pemborosan, karena listrik tetap mengalir.
6. Bikin barang daur ulang. Ini buat meminimalisir sampah. kalau beli apa-apa, suka banyak pembungkus dan kemasannya yang sekali pakai. Nah, dengan reuse, reduce, dan recycle, kita bisa membantu ngurangin volume sampah.

21 January 2013

Youtube Star X Factor Indonesia -Grenade-

Beberapa hari lalu dapet link youtube dari temen tentang sebuah acara kaya pencarian bakat di tv.
Dan pertama kali liat langsung mikir "unik banget suaranya" ^^.




Grenade – Bruno Mars

Easy come, easy go
That’s just how you live, oh
Take, take, take it all,
But you never give
Should of known you was trouble from the first kiss, Had your eyes wide open -
Why were they open?
Gave you all I had
And you tossed it in the trash
You tossed it in the trash, you did
To give me all your love is all I ever asked, Cause what you don’t understand is
I’d catch a grenade for ya (yeah, yeah, yeah)
Throw my hand on a blade for ya (yeah, yeah, yeah)
I’d jump in front of a train for ya (yeah, yeah , yeah)
You know I’d do anything for ya (yeah, yeah, yeah) Oh, oh
I would go through all this pain, Take a bullet straight through my brain,
Yes, I would die for ya baby ; But you won’t do the same
No, no, no, no
Black, black, black and blue beat me till I’m numb Tell the devil I said “hey” when you get back to where you’re from
Mad woman, bad woman,
That’s just what you are, yeah,
You’ll smile in my face then rip the breaks out my car
Gave you all I had
And you tossed it in the trash
You tossed it in the trash, yes you did
To give me all your love is all I ever asked Cause what you don’t understand is
I’d catch a grenade for ya (yeah, yeah, yeah)
Throw my hand on a blade for ya (yeah, yeah, yeah)
I’d jump in front of a train for ya (yeah, yeah , yeah)
You know I’d do anything for ya (yeah, yeah, yeah) Oh, oh
I would go through all this pain, Take a bullet straight through my brain,
Yes, I would die for ya baby ; But you won’t do the same
If my body was on fire, ooh You’ d watch me burn down in flames You said you loved me you’re a liar Cause you never, ever, ever did baby…
But darling I’ll still catch a grenade for ya
Throw my hand on a blade for ya (yeah, yeah, yeah)
I’d jump in front of a train for ya (yeah, yeah , yeah)
You know I’d do anything for ya (yeah, yeah, yeah) Oh, oh
I would go through all this pain, Take a bullet straight through my brain,
Yes, I would die for ya baby ; But you won’t do the same.
No, you won’t do the same,
You wouldn’t do the same,
Ooh, you’ll never do the same,
No, no, no, no




Quote of the Day -Management Waktu-

"Bersyukurlah karena kesibukan kamu, karena orang-orang yang memiliki banyak kegiatan adalah orang yang diberi kepercayaan lebih untuk mampu mengatur waktu nya dengan baik"

"Semakin banyak tanggung jawab dan tugas yang kamu punya, berarti semakin banyak kesempatan kamu untuk belajar me-manage waktu"

"Dan waktu adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa kembali. Ia akan tetap berjalan dan berlalu meninggalkan orang-orang yang tidak memanfaatkannya dengan baik."

-diegenetika-
17 January 2013

Kenapa Jakarta Banjir?

Beberapa hari ini banyak berita tentang banjir yang melanda kota Jakarta. Mamah papah dirumah juga hampir tiap hari ngabarin kalau di depan rumah udah kaya kolam pribadi karena ketinggian air setiap hari semakin tinggi dan air mulai masuk ke dalam rumah. Orang rumah mulai sibuk angkat-angkat barang supaya nggak kebasahan.

Hampir tiap tahun, ibukota negara ini selalu langganan banjir tiap musim hujan datang. Perekonomian lumpuh,  nggak cuma rumah-rumah yang kebanjiran, tapi juga mall dan perkantoran.
Akibatnya pasti ada kerugian dimana-mana, warga rugi karena rumahnya kebanjiran, kantor-kantor tutup dan rugi karena karena karyawan mereka nggak bisa msuk kerja, tukang dagang rugi karena ngga ada pembeli dan dagangannya nggak laku, ada warga yang meninggal kesetrum karena kabel rumahnya jatuh ke air banjir, dan lain-lain, dan lain-lain.
Karena banjir, perjalanan kereta api dihentikan, jalan menuju bandara banjir dan banyak penumpang terlambat naik pesawat. Transportasi darat lumpuh. Kebayang gimana kalau ada ibu-ibu mau melahirkan yang harus ke rumah sakit dan ternyata jalanannya banjir...

kenapa sih Jakarta banjir terus-terusan? selain jadi kota macet, kota ini juga dapat julukan kota banjir.
Gimana nih pak Gubernur baru, katanya mau bikin Jakarta bebas banjir? Kemana nih Pak Presiden, kok ngga berkunjung ke daerah banjir dan ngasih bantuan ke korban-korban banjir? Eits,,, sebelum nanya-nanya dan mulai nyalahin sana-sini, sebaiknya kita cari info dulu nih. Kalau menurut informasi yang aku baca gini nih :


VIVAnews – Ibukota Jakarta tidak pernah lepas dari masalah banjir di musim penghujan. Padahal, tiap tahun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelontorkan dana ratusan miliar untuk menanggulanginya. Mengapa demikian?

Menurut Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Daerah Daerah DKI Jakarta Berlin Hutajulu selain penanganannya yang belum optimal, juga disebabkan oleh kondisi topografi wilayah ibukota yang 40 persen berada di bawah permukaan laut.“Hal itu juga mempengaruhi tindakan pengendalian banjir,” kata Berlin di Jakarta.
Tidak hanya itu, posisi wilayah Jakarta yang dilalui sebanyak 13 sungai dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, juga ikut mempengaruhi penanganan banjir.Penyebab banjir Jakarta lainnya ialah terjadinya perubahan fungsi lahan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.Selain itu, ruang terbuka hijau di daerah hulu yang semakin berkurang akibat pesatnya pembangunan dan perubahan tata guna lahan juga menambah kecepatan run-off atau aliran air ke Jakarta.
“Kendala lainnya, penurunan muka tanah,” kata Berlin.Perilaku masyarakat, terutama yang tinggal di bantaran sungai, dengan membuang sampah ke sungai juga membuat penanganan banjir menjadi kurang maksimal.
Itulah sebabnya, penanganan banjir haruslah dilakukan secara integral oleh antar daerah. Kerjasama pengendalian banjir mesti dikerjakan secara bersama-sama sehingga hasilnya optimal.

Aku nggak begitu ngerti masalah pembangunan saluran-saluran air atau bendungan di Jakarta, tapi yang aku tau, sebagai masyarakat juga harus membantu program pemerintah untuk mengatasi banjir. Udah tau hujan sedikit aja Jakarta bisa banjir, masih ditambah buang kasur (ya kasur! Aku pernah liat liputan yang nampilin sampah berupa kasur di sungai Jakarta) dan sampah-sampah lain yang bisa bikin saluran air tersumbat. Perumahan padat sana-sini, pohon-pohon ditebang, tinggal di bantaran kali yang bikin sungai menyempit.
Jadi kesimpulannya, faktor-faktor yang menyebabkan Jakarta banjir tuh banyak, ada faktor alam (musim hujan dan tinggi rendahnya dataran), tapi ditambah faktor orang (yang nggak mau tertib jaga lingkungan)

Hehehehe,,, bukannya nggak empati dengan korban-korban banjir di Jakarta (rumah aku juga kebanjiran tiap tahun ^^), tapi yang aku lihat, justru penduduk Jakarta nya sendiri yang lebih sering "menyalahkan" satu sama lain. Menyalahkan pak Gubernur yang dibilang ngga bisa jadiin Jakarta bebas banjir, padahal logikanya, ngurus Jakarta yang permasalahannya begitu kompleks ditambah warga nya yang banyak nggak taat aturan tuh susah!, dikasih aturan biar tertib, nggak diturutin, tapi giliran ada masalah, nyalahin orang lain. Tentunya ngga cuma sebulan dua bulan nyelesaiin masalah Jakarta ini.
Agak gimanaaaa gitu rasanya liat orang-orang yang tiap banjir dan muncul di TV dengan bilang "belum ada bantuan dari pemerintah", banjir tiap tahun dan tiap tahun juga selalu mengharap bantuan dari pemerintah. Hehehehe,,, jumlah warga Jakarta berapa banyak ya? Nggak kebayang euy kalau Pak Presiden harus nurutin semua kemauan warganya satu-satu.

Sebagai salah satu warga Jakarta yang ikut kebanjiran tiap tahun, aku sih berharapnya Jakarta bukan lagi kota macet atau kota banjir. Tapi ibukota negara yang bersih, tertib, dan damai. Semoga pemerintah punya solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah-masalah di Jakarta dan semoga warga-warga nya juga sadar aturan dan saling bergotong royong demi kepentingan bersama dan nggak cuma kepentingan individu aja. 


^^
13 January 2013

Butterfly Park, Cihanjuang

Butterfly Park, Cihanjuang

Ada yang sudah pernah ke Taman Kupu-Kupu, Cihanjuang?
Kalau bosan jalan-jalan ke mall terus, dan mau wisata yang lebih 'alami', bisa datang ke Taman Kupu-Kupu ini. Selain bisa jadi sarana belajar edukatif tentang metamorfosis kupu-kupu, tempat ini juga lumayan enak buat sekedar duduk-duduk atau foto-foto.
Taman kupu-kupu ini letaknya di sekitar kampus Politeknik Bandung (Polban). Tiket masuk taman kupu-kupu cuma Rp20.000, uniknya, kita nggak dapat tiket masuk, tapi pin bergambar kupu-kupu beraneka jenis yang bisa langsung kita pakai dan bawa pulang ^^. 
Udara yang cukup sejuk, ditambah beraneka bunga warna-warni bikin taman ini pas buat foto-foto.Selain bakal ditemani sama kupu-kupu, disini juga ada penjelasan tentang kupu-kupu, metamormofis, awetan kupu- kupu, rumah kepompong (tempat pengembangbiakan ulat dan kepompong sebelum jadi kupu-kupu), dll. Oiya, kalau udah mulai capek, disini disediakan tempat duduk-duduk dan arena bermain buat adek-adek yang masih kecil di luar area taman kupu-kupu.
Mmmmm,,,, sayangnya menurut aku, taman kupu-kupu ini kurang besar, jadi berasanya cuma sebentar bisa liat kupu-kupu nya. Keliling tamannya pun nggak begitu lama.










10 January 2013

Precious

Beberapa minggu yang lalu, saat kelas bahasa inggris dan belajar tentang debate, setiap orang dapat satu topik melalui undian. Orang tersebut harus menjelaskan apakah dia agree atau disagree dengan pernyataan topik tersebut, dan alasannya. Teman-teman lain bisa berargumen jika punya pendapat yang beda dengan si pembicara.

dan aku kebetulan dapet topik :


"money is the most important things in lives"

Jawaban aku saat itu, nggak setuju. Mungkin klise alasannya, karena menurut aku, banyak hal di dunia ini yang nggak bisa diukur dengan uang atau nominal tertentu. Misalnya kesehatan, kamu bisa beli obat dengan uang, tapi ngga bisa beli "sehat", kamu mungkin bisa "beli" seseorang buat jadi pacar kamu, tapi kamu nggak bisa beli kasih sayang tulus, atau kamu bisa beli perhiasan mahal atau jalan-jalan keliling dunia, tapi kamu nggak bisa beli "bahagia". Uang mungkin bisa jadi additional things, tapi bukan the most important.

Tapi ada dua orang teman yang nggak setuju dengan pendapat aku. Mereka beranggapan kalau uang itu penting. Yap, mereka beralasan bahwa kalau tanpa uang, ya kita nggak bisa beli hal-hal yang bikin kita seneng. Misalnya, kalau kita sakit, tanpa uang kita nggak akan bisa beli obat dan nggak bisa jadi sehat kalau nggak berobat. Atau ketika kita ingin sekolah, tapi nggak punya biaya, tentunya pendidikan nggak akan didapatkan, dan harapan untuk hidup bahagia lebih baik kedepannya nggak mungkin terwujud. Mereka bahkan "menantang" aku dengan bilang


"kalau buat lo uang itu nggak penting, sinih kasihin semua uang lo ke gue"

Dan aku berpikir, sebenernya apa hal-hal yang aku anggap penting dan nggak penting di dunia ini? Hal-hal kaya gini bisa jadi masalah prinsip dan pandangan masing-masing orang. Mungkin bagi orang yang satu, A itu nggak penting dan B yang penting, tapi mungkin buat orang yang lain justru kebalikannya. 


Walaupun nggak setuju dengan topik aku, tapi ternyata pada kenyataannya memang uang itu berperan. Kalau lihat acara-acara di TV atau anak-anak jalanan yang nggak bisa mengenyam bangku sekolah, aku juga kadang kepikiran "seandainya orang tua mereka punya banyak uang, pasti nggak perlu mikir beratus kali kalau mau sekolah", atau ada berita tentang anak kecil yang ditolak di rumah sakit karena ngga punya uang untuk berobat. Ternyata memang banyak hal yang 'butuh uang'.

Tapi, balik lagi ke awal. Buat aku uang cuma additional. Banyak contoh orang-orang besar di negeri ini yang dulunya nggak mampu, untuk sekolah susah, ternyata bisa berhasil dengan kekuatan motivasi, semangat kerja keras, kejujuran. Dan itu melampaui nominal berapapun yang bisa dibayarkan oleh uang. Keberhasilan itu nggak semerta-merta karena mereka punya uang.


Di kampus misalnya, pasti kita nemuin beragam karakter orang-orang. Ada yang buat dia pakai smartphone keluaran terbaru itu wajib biar gaya dan kelihatan "WOW" di depan orang-orang. Atau ngikutin fashion terbaru itu penting, atau ada orang yang biasa-biasa aja, nggak begitu terobsesi dengan gadget-gadget keluaran terbaru. Dan nggak maksain diri harus punya barang-barang terbaru. Ada yang tiap weekend harus jalan atau sekedar ngobain cupcakes dari satu toko kue ke toko kue lain, ada juga yang lebih suka ngabisin waktu di perpus, pinjem buku-buku terbaru. Yup, it's about your lifestyle!.



Apa yang jadi prinsip kamu? Apa yang kamu anggap berharga dan yang akan kamu perjuangkan? Itu terserah kamu. Kamu punya pendapat masing-masing dan punya alesan masing-masing. Prinsip kamu adalah cerminan diri kamu ke orang lain. Apa yang kamu pegang, itu bakal jadi cara orang lain memandang kamu. Apa yang kamu anggap berharga dan jadi prinsip kamu, itulah yang akan dikenal orang lain dari kamu. Kamu mungkin menganggap uang itu berharga, karena tanpa uang kamu nggak bisa makan. Mungkin buat kamu gadget itu berharga, gaya hidup "wah' itu berharga, sampai-sampai (mungkin) kamu nggak begitu peduli kalau orang tua kamu di rumah yang susah payah jadi financial support kita mahasiswa-mahasiswi perantauan ini (kecuali kalau kamu udah bisa biayain itu semua sendiri dari uang hasil kerja kamu, itu beda ceritanya ^^). Itu semua lagi-lagi terserah kamu.


And finally, this is my fav status di 2012:
Sebenernya bisa aja kalau mau ini itu, dan minta langsung ke orang tua,, dan yakin kalau orang tua bakal berusaha buat selalu nurutin permintaan anaknya. 

Tapi, emang tega? emang mau terus-terusan ngerepotin orang tua? Terus-terusan minta ke orang tua? Yah,, walaupun sekaya rayanya orang tua kita. Pasti akan lebih bangga kalau kita bisa melakukannya sendiri. Bukan lagi kita yang minta, tapi kita yang ngasih ke orang tua ^^. 

Jadi, nggak bangga dengan barang-barang mahal sekarang kalau belinya masih pake uang orang tua.


Yup, ga masalah apapun pendapat kamu. Asal tau aja, saya bilang kata-kata diataspun, tanpa bermaksud menggurui siapa pun dan hanya ingin memotivasi diri sendiri supaya cepet-cepet lulus dan kerja,  masih aja ada yang 'ngetawain' dan komentar :

"hahahahah,,, ngga dapet kiriman bulanan lagi toh dari rumah?" 

^^

01 January 2013

Happy New Year 2013

Welcome 2013...
Nggak kerasa udah ganti tahun aja, perasaan baru kemarin jadi anak baru di kampus, tiba-tiba sekarang udah jadi mahasiswa tingkat akhir, dan tahun depan Insya Allah udah nggak lagi menyandang status mahasiswa (kecuali berkesempatan ngelanjutin kuliah S2. Amiiin).

Ngomong-ngomong tentang tradisi ngerayain tahun baruan,,, mmmm,,,, sebenernya aku ngga begitu suka kalau harus keluar rumah atau party-party ampe pagi. Alasannya antara lain:

1. Kalau malem tahun baruan itu biasanya maceeeeeeet banget. Sempet ngoba buat ngerayain tahun baruan ke Ancol bareng keluarga, yang ada malah mobil kita stuck di atas jalan tol dan akhirnya harus ber-tahun baruan di jalan tol. Mobil baru bisa keluar tol sekitar jam 3 pagian. macet itu bikin capek plus pegel. Ditambah ngantuk karena nggak tidur. Sekarang, di Bandung juga udah sama aja macetnya, mobil-mobil dengan berbagai macam plat (yang kebanyakan juga plat B) tumpah riuh ke Bandung pas malem tahun baruan. 

2. Ngantuk. Yap,,, namanya juga harus begadang ampe pagi nungguin pergantian tahun, ngga tidur. Mmmmm,,,, kalau buat aku, mending tidur deh dirumah. Kasur empuk, anget, dan nggak capek bangun keesokan harinya karena kebanyakan begadang. 

3. Keluarga aku juga nggak suka keluar-keluar atau pesta buat ngerayain tahun baru. paling-paling cuma makan-makan bareng keluarga dan tetangga sekitar kompleks rumah. Nonton kembang api sebentar di depan rumah(biasanya adek aku yang suka), solat malam, trus langsung tidur lagi. Kita lebih suka dirumah, ngelewatin tahun baruan sekeluarga dirumah supaya lebih dekat.

4. Nggak tahan dingin. Aku punya sakit sinus yang kata dokter bakal kambuh kalau kedinginan atau kena debu/asap polusi. Jadi udara malem plus kemacetan di kota bisa bikin sinus aku kambuh ^^.

Satu hal lagi yang sering diomongin kalau tahun baruan itu adalah, yep, apalagi kalau bukan resolusi tahun baru. Semua orang berlomba-lomba bikin resolusi tahun baru setiap pergantian tahun, tapiiiiii,,, seharusnya kita introspeksi diri, realisasinya udah bener belum? Aku juga sering mikir, buat apa aku bikin resolusi-resolusi kalau ujung-ujungnya ngga akan aku lakuin dengan sepenuh hati. Yang ada aku ngga akan berubah, nggak akan jadi lebih baik, dan resolusi bakal cuma jadi seonggok tulisan harapan tanpa usaha dan kerja keras buat mewujudkannya. Atau, buat kita tahun baru ya cuma seneng-senengnya, masa bodo dengan apa itu resolusi? Waduh!

Ngeliat berita, banyak juga acara tahun baru yang malah dihiasi dengan tawuran, bentrokan. Ya ampuuuun,,, nggak cukup apa tahun baruan dengan tenang? emang apa sih senengnya berantem? satu saudara, satu negara. Apa semua hal bisa diselesaikan dengan berantem?. Sedih deh ngeliat berita-berita tahun baruan yang kayanya "negatif" semua. Masalah sampah yang bertumpuk pas abis selesai tahun baruan juga. Haduuuh. ='(.
Ada orang yang saling bacok karena cuma bersenggolan. Ya ampuuun, kalau ngga mau disenggol, ya jangan ke pusat-pusat keramaian dong. Udah tau tahun baruan tuh identik ama keramaian. Trus kalau ngga mau pingsan kedesek-desek orang sekota, ya ngga usah paksain diri juga ke pesta tahun baruan. Sewa resort pribadi ajah biar tenang, ngga kesenggol orang dan dempet-dempetan =D. Oiya, trus juga pesen buat orang-orang yang tahun baruan ke tempat-tempat wisata, toloooong banget jangan ampe ngerusak atau buang sampah sembarangan di tempat wisata. Tolong dijaga dong, itu kan tempat umum, jadi jangan egois, orang lain juga butuh kenyamanan. Aku pernah ke kebun binatang pas acara liburan, dan itu penuuuuuuuh (orangnya plus sampah-sampahnya). ='(, masih untung ada tempat wisata yang murah meriah, kok malah dirusak gitu. Gimana pariwisata Indonesia mau maju kalau orang-orangnya aja nggak menghargai apa yang dimiliki bangsanya?. Tempat wisata ngga dipromosiin, dibilang pemerintah pilih kasih dalam membangun daerah, tapi giliran dipromosiin, orang-orang semakin banyak datang, dan ujung-ujungnya malah tempat wisata nya jadi rusak karena pengunjungnya nggak ada niat untuk ngejaga. Seharusnya ada sinergi, pemerintahnya berniat baik untuk "ngebenerin" negaranya, warga nya juga harus mendukung dengan melakukan peraturan dengan baik. Jangan bisanya cuma menyalahkan orang lain. 

Aku cuma bisa berdoa semoga aku dan semua orang di dunia bisa lebih introspeksi, lebih ningkatin kesadaran diri. meningkatkan budaya "malu" dan sabar. kenapa aku bilang budaya malu? mmm,,, karena aku pikir jaman sekarang orang-orang udah nggak punya budaya malu dan kesadaran diri kalau berbuat kesalahan. Orang-orang ngga malu kalau buang sampah sembarangan, nggak malu kalau menyakiti orang lain, dsb.

Semoga ngga harus menunggu "tahun baru" dulu buat instrospeksi. 
Tahun baru ngga hanya sekedar having fun, pesta-pesta, seneng-seneng, merayakan. Tahun baru lebih artinya dari pada itu semua. Pertambahan tahun seharusnya menjadi moment buat kita semua berpikir, kalau bertambahnya usia dunia ini, kita manusia-manusianya juga harus bersikap lebih dewasa. Oiya, satu lagi,,, usahain jangan sekalipun nyobain minum minuman keras pas ada pesta-pesta kaya gini, karena, banyak kriminalitas diawali karena alasan 'mabuk'.

Happy New Year ^^