Pages

08 April 2013

3 Sisi dari kecelakaan Juke-Xenia


Apa kamu pernah membayangkan terlibat dalam sebuah kecelakaan yang menewaskan 5 orang sekaligus?. Menyaksikan kendaraan di depan kamu hancur berkeping-keping dengan 5 orang penumpang yang tewas seketika?. Saya tidak pernah membayangkan kejadian seperti ini. Dengan tangan saya sendiri, mengendarai mobil sendiri, dan kecelakaan itu terjadi. Tidak pernah saya bayangkan harus menjadikan satu orang anak menjadi yatim piatu, kehilangan ayah ibu dan anggota keluarganya karena keterlibatan saya. Kamu bayangkan berita kecelakaan ini menyebar cepat ke seluruh media masa, sosial media, dan seketika puluhan, bahkan ratusan orang tau tentang hal ini dan memanggil kamu dengan sebutan 'pembunuh'. Mencaci maki, menghujat, menyalahkan kamu karena telah membuat seorang anak menjadi yatim piatu untuk selamanya, sementara kamu? Tuhan masih menyelamatkan nyawa kamu dan memberi kamu kesempatan. Kesempatan untuk dihina dan disumpahi. Saya tidak pernah sekalipun berpikir untuk merenggut nyawa orang lain, apalagi 5 orang sekaligus. Dan ini akan menjadi bayang-bayang seumur hidup saya. Mengikuti saya kemanapun saya pergi. Membuat orang tua, serta orang-orang yang saya sayangi malu dan ikut-ikutan dihujat. Ketakutan karena dilabeli sebagai keluarga atau teman si 'pembunuh'.


***

Ibu, Bapak, Adik, dan semua nya sekarang sudah dipanggil Tuhan. kenapa Tuhan nggak panggil aku juga?.

Aku tau seharusnya aku bersyukur karena aku masih selamat dari kecelakaan itu. Tapi aku nggak bisa berhenti bersedih kalau mengingat bahwa aku sekarang sendirian. Nggak ada lagi bapak yang akan ngelindungin aku dan mencari nafkah untuk sekolah aku, nggak ada lagi ibu yang selalu mendamaikan aku ketika aku takut, nggak ada lagi tawa adik yang menghibur... Semua karena satu hal, kejadian kecelakaan itu, yang membuat semua orang yang aku sayangi pergi saat itu juga. Entah bagaimana kejadiannya, yang aku ingat hanya sebuah mobil melayang dari jalur sebelah dan menghantam mobil yang aku kendarai sekeluarga. Dan nggak pernah terpikirkan sama sekali bahwa aku akan kehilangan 5 anggota keluarga ku sekaligus. Aku sekarang sendirian, kecelakaan itu mengambil paksa kebahagiaan dan keluarga aku, untuk selamanya. Aku ngga tau lagi apa yang akan terjadi esok. yang aku tau cuma, kehilangan secara tiba-tiba itu sangat menyedihkan.


***

Musibah itu bisa terjadi kapanpun dimanapun. Tanpa kita harapkan atau bayangkan sebelumnya. Siapa yang pernah membayangkan akan mencelakai bahkan merenggut nyawa 5 orang sekaligus dalam satu kejadian? Siapa yang pernah membayangkan akan kehilangan 5 anggota keluarga sekaligus karena sebuah kecelakaan?.

dan spekulasi terjadi, kejadian tabrakan yang menewaskan banyak orang sekaligus selalu jadi pembicaraan hangat media. Si A, seorang anak yang baru berusia 18 tahun kini dilabeli sebagai 'pembunuh' karena mobil yang dikendarainya menghantam mobil di jalur lain sehingga menewaskan 5 orang penumpang dimobil tersebut. Orang-orang menghujat ketika banyak media menyebarkan foto-foto sosial media si anak yang menunjukkan foto sebuah botol bir merek ternama dan gambar speedometer dengan kecepatan tinggi. Entah apa maksudnya foto-foto tersebut. Yang jelas pihak kepolisian memberitakan bahwa si anak negatif narkoba dan negatif alkohol. Namun, bagaikan "gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga", hal-hal yang berkaitan dengan si anak menjadi negatif dimata orang-orang, entah itu teman-temannya, keluarga, bahkan kampus tempat ia belajar. masyarakat tidak peduli bahwa si anak bebas narkoba atau alkohol, hanya karena (mungkin) keisengan si anak yang memposting foto-foto itu ke internet, semua orang meyakini bahwa si anak memang buruk, dan alhasil menyeret-menyeret nama keluarga, teman, dan kampusnya. 

Setiap kejadian memang pasti ada pro dan kontra. begitupun dengan kasus ini. Sosial media dan berita yang dipenuhi dengan balas-balasan komen dari orang-orang yang pro dan kontra terhadap kecelakaan ini. Teman-teman yang mendukung dan menyemangati si A, beralasan bahwa kecelakaan itu bukan salah nya dan mengatakan bahwa foto-foto sosial media yang sudah ada lebih dari 3 bulan sebelum kecelakaan itu tidak bisa dijadikan barang bukti, menyebarkan screenshot dari sebuah forum yang menceritakan kronologi kecelakaan dari seorang saksi mata, mengatakan bahwa kecelakaan itu karena ban pecah. Serta orang-orang yang menganggap bahwa kecelakaan itu salahnya, karena suka ngebut di jalan. Sok-sok an ngebut dijalan tol dengan mobil mewah yang bukan dibeli dari uangnya sendiri. Sok pamer gambar botol bir dan balapan mobil. Orang-orang lalu membandingkannya dengan afriyani atau rasyid rajasa. mengatakan bahwa si A anak yang dimanja dengan kemewahan, anak bocah yang sudah diberi mobil mewah dan kepercayaan menyetir sendiri. Bersalah menjadikan seorang anak menjadi yatim piatu untuk selamanya.

bagaimana kisah nyatanya saya pun tidak tau. orang-orang sibuk berspekulasi karena foto-foto si A yang dipajang dimedia sosial, serta akun sosial medianya yg tiba-tiba dihapus. yang lain berada di zona abu-abu, tidak menyalahkan si A tapi turut bertanya-tanya apa maksud foto-foto tersebut, dan sebagian lagi turut sedih dengan nasib si anak yang yatim piatu tiba-tiba.

Salah satu pelajaran yang bisa saya ambil dari sini adalah, bahwa sesungguhnya ketika kita ingin memposting sesuatu baik status atau foto ke media sosial, kita harus sadar bahwa saat itu juga kita membolehkan orang lain melihat, mempunyai, bahkan menggunakan itu tanpa kita sadari. terserah tujuannya sekedar iseng atau ingin pamer ke orang lain, yang jelas, orang-orang akan memiliki penilaiannya masing-masing jika melihat itu. jadi sebaiknya kita memilih untuk menjadi orang baik dan menghindari peluang orang lain akan berfikir negatif tentang kita.



Satu lagi, semewah apapun mobil kita, selapang apapun jalan yang kita lewati, kita harus selalu berhati-hati ketika menyetir. Pastikan kondisi kendaraan baik, konsentrasi, dan jaga kecepatan aman. Walaupun misalnya kendaraan kita bisa dipacu sampai 180 Km/h, tolong ingat bahwa anda berpotensi untuk kecelakaan dengan kecepatan itu, bahkan dengan alat-alat safety seperti di acara f1, anda tetap berpotensi untuk mengalami kecelakaan. Terlebih lagi, anda harus ingat, ketika menyetir, apalagi ketika ada orang lain (keluarga atau teman) di dalam mobil anda, keselamatan mereka bergantung pada anda, Anda pasti tidak mau diri anda, orang lain, atau keluarga anda mendapat bahaya...


Terima kasih, semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua. bahwa umur manusia tidak ada yang tahu, kapan dan bagaimana caranya, nobody knows. Semoga semua mendapat ketabahan, kesabaran, kesehatan, dan kebijaksanaan.

0 comments:

Post a Comment